Grasindo – dari grup Kompas Gramedia mengadakan lomba PSA (Publisher Seeking Authors) – dan pada saat-saat terakhir sebelum tenggat lomba, aku teringat naskah Sepotong Kata Maaf (dan Tujuh Cerita) yang belum sempat dibaca editorku di GPU. Iseng, kukirim saja. Sorry ya, editor-editor tercinta di GPU, naskahnya sudah laku sekarang 🙂
Dari pertama menulis naskah berdaya imajinasi tinggi ini, aku sudah bertekad bulat: Royaltinya 100% untuk disumbangkan. Ada tiga lembaga yang kupilih. Pertama, PMI. Waktu naskah ditulis, PMI sedang disorot karena hanya mendapat dana operasional dari Pemerintah Rp25 juta per bulan (yang pasti ditomboki banyak lembaga sosial asing). Kedua, Palang Merah Singapura. Ini karena aku pernah berhubungan langsung dan suka dengan cara mereka (sedikit bicara, banyak kerja). Yang ketiga, GPO (Gereja Presbyterian Orchard) di Singapura. Ini karena GPO sedikit banyak membantu “closure” cerita yang kutulis.
Satu hal yang harus kusoroti: royalti novel itu nggak seberapa jumlahnya. Tetapi yang penting bagiku, ini adalah perwujudan nazar pribadi. Dalam seluruh karierku sebagai novelis, Sepotong Kata Maaf ini adalah naskah pertama untuk tujuan sosial. Saat ini aku sedang menggarap naskah kedua untuk tujuan sosial juga.