Yuk kumpul bareng penulis2 kece kita @faridasusanty @yunisakd @sensellysei @adenitaa cuma di #KGFGrasindo2014 🙂 pic.twitter.com/zKWdnzkdMe
— Grasindo Publisher (@grasindo_id) 6 April 2014
Meet & Greet Fiction Author @grasindo_id Kompas – Gramedia Fair Assemby Hall JCC 6 April 2024 pic.twitter.com/CF3AWqfAgt
— Erlita (@TakoSoulmate) 6 April 2014
Nah, karena malas meng-upload ke website, foto-foto aku upload lewat Google+ aja yah. Ceritanya tuh sebenarnya Minggu, 6 April 2014 aku janjian sama Fanti, editor #HeartActually buat diskusi edit terakhir. Tapi tiba-tiba Anin dan Fanti memintaku ikut mengisi acara Meet & Greet Grasindo Authors. Padahal bukuku sama Grasindo waktu itu yang terbit baru 1, Sepotong Kata Maaf. (Heart Actually masih final edit). Aku juga berterus terang ke penonton, bukuku tersebar di beberapa penerbit 😀 Dan alasanku ikut PSA Grasindo itu biar lebih cepat terbit…
Anyway, dari panelis itu ada satu yang terlalu bertele-tele dan memonopoli, jadi moderator sampai sewot HAHAHHA dan men-skak mat dia supaya tidak ngomong lagi (wow!!!). Bahkan adik-adikku yang ikut memotretkan ini juga sebel banget mendengarnya. Itu yang dinamakan “tong kosong nyaring bunyinya…”
Ada juga panelis yang demam panggung, jadi suaranya bergetar, padahal jawaban dia lumayan bagus lho daripada ibu-ibu yang cerewet itu ataupun satu lagi yang jawabannya “pedas dan tidak enak didengar” (kata adik-adik).
Aku sendiri menjawab pertanyaan dengan bermodal petuah Roald Dahl bahwa menulis itu memang perlu bakat – either you have it or you don’t. Dan sebagai penulis pemula, harus punya pekerjaan yang bisa mendukung biaya gaya hidupmu (nasihat Roald ya ini). Dan pesan standarku: tulis sesuai EYD biar editor nggak pusing.
Tag:Jakarta, Meet & Greet