Bahasa Asia Timur dengan huruf kotak-kotak sudah lama saya coret. Otakku alergi. Cukup tau beberapa kosakata (makanan) dan mengenali tulisannya 😅
Bahasa Eropa yang ada gender-nya, aku juga belum tertarik. Itu butuh dedikasi tinggi menghafal kosakata. Aku bersyukur bahasa Indonesia netral, jadi jauh lebih gampang?
Sebenarnya, aku tertarik banget pengin belajar sign language (bahasa isyarat), tetapi ternyata tiap negara beda-beda. Jadi kalau mau, ya either ASL (American Sign Language) atau BSL (British Sign Language).

In reality, aku merasa Bahasa Jawaku penurunan jauh. Baca roman karya Ki Ageng aja harus konsen penuh. Parah ini otak, makin tua cuma fokus ke EN-ID doang. So kalau sempat, aku mau brush up my Javanese again, meski sadar gak bakal sejago “orang kuno” LOL. Mamaku lancar Krama Inggil, BTW. Bojoku wong Suroboyo parah, ngoko tok.
That’s all my entry for today. Masih sibuk banget kerjaan deadline besok.
Tag:BPNRamadan2021