Jelas satu: jalan-jalan cari makanan. Ya itu dia, makanan-makanan yang merebak hanya musim Ramadan. Adikku dari kecil suka banget kurma. Alm Oma suka jajan pasar, apalagi makanan-makanan tradisional yang aku sendiri gak tau. “Zaman emak kecil”… “Zaman Mama kecil…” pokoknya zaman belum ada Chiki Balls 😅
Suami dan anak-anak mah demennya promo Yoshinoya “berbagi” Ramadan hahaha. Tapi tahun ini yang makan “takjil” ogura Yoshinoya cuma aku. Kalau last years kan biasanya puding cokelat (menurut Gloria: gak enak, tapi Greg demen).
Oh ya kampung yang kusebutkan di postingan kemarin adalah Kampung Kauman di Jl KH Dahlan dekat Keraton Yogyakarta. Sebelum Covid tiap Ramadan ramai banget, mulai 1990 akhir? banyak muncul kios mendadak “pasar kaget” sepanjang gang yang jualan “takjil” sebelum istilah takjil populer. Yang jelas lauk untuk berbuka juga dijual seperti oseng jengkol 😬
Di Pasar Kaget Kauman juga jual “kicak”. Menurut Kompas Travel, cara bikin kicak: jadah (ketan yang ditumbuk halus), gula Jawa, parutan kelapa, nangka, pandan dan vanili. Adonan kemudian dicampur menjadi satu dan dikukus. Rasa kicak ini lembut dan manis. Taburan parutan kelapa menambah rasa asin dan gurih dengan aroma buah nangka dan pandan.
Pasar kaget di Kauman ini buka sepanjang bulan Ramadan mulai pukul 15.30 WIB. Kalau lagi di Yogya, monggo pinarak.

Tag:BPNRamadan2021