Food prep is very important. Biasanya aku kupas bawang putih, bawang merah dimasukin air-tight container di kulkas. Berhubung suami gak suka baceman bawang, I abandon making it.

Buah
So far pisang paling sering beli karena dokter bayi dulu bilang pisang baik untuk bayi 😍
Kalau lagi rajin banget, beli pepaya dan semangka, dikupas dan potong, masukin container juga jadi pas diperlukan, tinggal ambil. Tapi sekarang jarang nemu yang merah banget, kalau gak manis, anak gak suka 🤭
Telur
Telur asin boleh siap sedia (jangan bikin pakai garam meja, ajubileh asin banget padahal cuma 12 hari)
Telur pindang atau tea egg (direndam dalam kontainer juga bisa. Too bad anak-anak gak suka…
Telur puyuh – direbus atau diceplok mini
Sayur
Brokoli di-blanch, kasih garam gula dikit (jangan kasih minyak wijen, anak-anak gak suka)
Buncis / kacang panjang dipotong. Bisa didadar atau diorak-arik atau ditumis pakai bawang dan gula-garam.
Bumbu kiriman mertua
Spesialis rawon dan soto Surabaya. Ini suami yang masak sesuai petunjuk ortunya. Sudah ada peningkatan dalam hal portioning. Aku protes kalau masakan berlebihan jadi dimakan beberapa kali dan gak bisa lauk lain. Itu bukan budaya makan di keluargaku.
Mana big portion bikin insiden panci mahal gosong dan rumah berasap beberapa hari karena suami pikun matiin kompor (gen menurun ke anak lanang sampai aku stres – selalu lupa taruh di mana meski baru 5 menit!). The cost of having almost genius IQ? Bener-bener overload mata dan otakku mengawasi barang-barang suami dan anak lanang. Mesti inget tadi aku sempat liat barangnya ada di mana. Aku = mbah dukun meramal lokasi barang hilang.
Jadi aku minta ke suami: bilangin dong jangan banyak-banyak, bikin yang sekali masak, habis. Akhirnya suami menghitungkan cara packing bumbu per sekali masak 😬
Tinggal perkedel aja yang anak-anak sampai protes pedes – too much pepper, porsi kebanyakan, masa seminggu harus makan perkedel tiap hari.
Pasta
Anak-anakku gak doyan pasta sehat (spinach pasta). Entah siapa nanti yang mau makan masih ada 2 bungkus. Pasta spiral, pita doyan. Spageti doyan. Angel’s hair aku gak doyan. Linguini dan lasagna anak-anak gak doyan meski lasagna-ku ENAK banget kata adikku. Anak wedok cuma doyan aglio olio tanpa cabai. Anak lanang seringnya bolognaise, otherwise kayak anak wedok.
Bolognaise instant terasa tidak enak setelah aku terbiasa bikin sendiri. Tapi kalau lagi males, instant pun jadi.
Oseng tahu/tempe
Both kids lebih suka dioseng kecap tanpa cabai daripada tahu/tempe goreng biasa. Anak wedok lebih suka tahu. Ada kejadian menggemaskan. Pukul 9 malam anak lanang umur 2 tahun tiba-tiba bangun bilang mau tempe. Gak ada stok tempe di kulkas, ini udah malam, gak bisa beli. Eh anaknya nangis! 😂
Nasi goreng/mi goreng
Kesukaan anak-anak omurice bumbu saus tomat dan kewpie mayonaise. Tapi bumbu kecap manis dan saus tomat ala mamaku mereka juga suka. Kalau diisi sayur, dipastikan anak lanang susah makan 😬
Mie goreng paling laku adalah Indomie KW alias mi telor dibumbui bawang merah, bawang putih, garam, gula, kecap manis. Ini mengalahkan mi goreng ala resto China ataupun udon/soba goreng.
Tag:BPNRamadan2021, ResepYunisa