Karena ada satu halaman khusus untuk endorsements, selain 3 endorsers Yunisa terprovokasi untuk menodong tiga dokter sibuk untuk ikut beriklan 😀
Tak disangka, mereka berkenan memberikan sepatah dua patah kata untuk novel Sepotong Kata Maaf ini.
Best work of Yunisa KD so far, a story full of turns and bends around the word “sorry”, close to heart in our daily life, presented in an awesome unique writing style. A non-fiction reader like myself can’t stop turning the pages to uncover the plot, plus it is full of great moral values unfolded in the story. Witty, smart, unpredictable, and full of good moral values, a must read for teens and adults alike! Five stars out of five.
–Jemmy Soenjaya, 2002 Lee Kwan Yew Gold Medalist
Buku yang sarat akan pesan moral. Salah satunya, hati-hatilah dalam bersikap. Cari tahulah apa yang pantas, mana yang tidak. Bisa saja kamu menyakiti tanpa kamu sadari, dan kalau begitulah yang terjadi, mintalah maaf dengan tulus. Secepat mungkin. Jadi, apakah tokoh Lisa dalam cerita ini layak mendapatkan ganjarannya karena menolak meminta maaf? Baca dan putuskan sendiri! 🙂
–Primadonna Angela, Penulis
Luapan simpati pada tokoh utama dan emosi membludak pada si antagonis datang silih berganti dalam diri saya sepanjang cerita ini, di setiap lembarnya. A well written manuscript and definitely a page turner! Nice one.
–Rina Suryakusuma, Penulis
Terinspirasi dari kisah nyata membuat novel ini menarik, mengundang rasa penasaran untuk membacanya hingga selesai. Setiap orang punya tujuan yang ingin dicapai, tapi bagaimana mencapainya tanpa melukai hati orang lain, tanpa merusak tatanan moral dan normal sosial yang ada ternyata tidak gampang. Sepotong kata “maaf” bisa mengubah segalanya jadi lebih baik, sayang… inilah ternyata kata tersulit yang harus diucapkan! Inspiring novel, and after read it…hopefully “sorry” is not the hardest word to say anymore. 🙂
–Dr. Kathryn Effendi, Ph.D.-postdoctoral fellow, Keio University-Tokyo, Japan
Sorry seems to be the hardest word? Let Yunisa KD enthral you on the vicissitudes of this odd and mixed feeling in her latest novel based on true encounters… A must read for all!
–Dr. Dede Selamat Sutedja, MBBS, MRCP, FRCP-consultant physician, Gleneagles Hospital, Singapore
Hidup adalah perjalanan waktu. Novel ini bercerita tentang episode perjalanan waktu anak anak manusia dengan beragam nilai dan pandangan hidup dalam menghadapi perkawinan, dengan berbagai dimensi. Dengan bahasa yang lancar, Yunisa, sang penulis, membawa kita tenggelam mengikuti alur cerita, seolah kita berada di dalamnya. Sangat dianjurkan untuk membaca novel ini, terutama anak-anak muda yang menyongsong atau menjalani hidup baru berumah tangga. Banyak pelajaran hidup yang sangat bermanfaat bisa diambil.
–Dr. Budiono Santoso PhD,
YASATRI (Yayasan Saworo Tino Triatmo)
Untuk Keselamatan Lalu Lintas, Pencegahan Kekerasan dan Kesehatan Remaja
novel mu bagus sekali. setelah membacanya aku jadi tertarik untuk menjadi seorang penulis hebat sepertimu as well. oh ya cerita yang kubaca itu judulya” sorry seems to be the hardest word” keren sekali, that was good story!
Thank you, Dimas.