#30haribercerita
Kutatap secangkir cokelat yang tersaji di depanku. Heran aku. Kenapa cokelat ini tak selezat biasanya?

Hot Chocolate Paul
Mereknya sama. Harganya sama kalau dikurs. Aromanya serupa. Tingkat kekentalannya berbeda. Rasio gula dan dark chocolate-nya berbeda, aku yakin itu. Sebagai penikmat susu dan cokelat impor sejak balita, lidahku sangat terlatih dan rewel soal rasa.
Yah, alm Oma, ortuku, sahabatku, dan suamiku yang selalu memanjakanku dengan cokelat terbaik yang bisa mereka beli, meski sekarang suami selalu kuomeli kalau beli cokelat (sekoper!) karena aku merasa “Kelemon” (baca: Hello 2019).
Secangkir cokelat panas Paul yang ini lebih manis dan lebih encer. Yang di Singapura saja sudah kunilai kalah enak dari aslinya di Prancis, meski di sono hanya berupa “gerai kaki lima”. Yang di sini kok rasanya jauh lebih tidak enak lagi. Duh Indonesia!
Tag:30haribercerita