Antara kamu, Yunisa KD, dan novel-novelnya

STI/STD dari sini

Yunisa KD • Jan 21, 19 • CoretanTidak ada Komentar

#30haribercerita #30hbc19darisini #30hbc19 #30hbc1921

“Kalau kita menikah dan aku tidak bisa punya anak, gimana?” tanya Janie Tan tiba-tiba.

“Ya, kita harus berusaha punya anak! Jangan belum-belum bilang tidak bisa!” jawabku kala itu, sama sekali tidak terpikir kalimatnya memang fakta: Janie Tan mandul dan dia sudah tahu itu bertahun-tahun sebelumnya, sejak dia masih berusia awal 20-an.

Sejak tahun 2005 aku juga tidak pernah berpikir bahwa Janie Tan sudah sangat berpengalaman secara seksual karena gaya utamanya hanya gedebog pisang alias dead fish di tempat tidur, meski dia langsung betul alias mahir sekali kalau diminta berbagai gaya.

Janie juga tidak pernah memintaku memakai kondom (dan sebagai cowok, aku tidak mempertanyakannya). Dia juga tidak menginfokan bahwa dia memakai spiral IUD atau minum pil KB.

Kalau dipikir-pikir lagi, dari sini ceritanya sudah jelas.

Cewek mana yang pada usia 20-an, belum menikah, sudah tahu dia mandul? Hanya dokter kandungan yang berhak memvonis mandul. Definisi mandul secara umum: setahun seks tanpa proteksi dan masih tidak hamil.

Backward deduction: Kenapa cewek belum menikah kok ke dokter kandungan yang memvonis dia mandul? Pastilah dia sudah sexually active sejak remaja dan most likely terkena penyakit menular seksual, sehingga tuba Falopii atau bagian organ lainnya ada yang terinfeksi tidak bisa terjadi proses pembuahan. Come on, ini pelajaran biologi.

Cewek baik-baik yang belum menikah kalau ke dokter kandungan pasti ditemani ibunda karena siklus menstruasi tidak teratur akibat kekurusan atau kegendutan sehingga hormon kacau. Gadis-gadis ini jelas tidak bakal divonis mandul oleh gynae.

Meski dokter berkata vaksin HPV edisi pertama mungkin tidak efektif untuk usianya, die-die dia langsung suntik. Vaksin HPV sekarang itu sudah revisi, sama seperti software yang selalu ada update.

Ke-kiasu-an Janie Tan ini mengimplikasikan kepanikannya karena banyaknya jumlah partner seks-nya dan ketakutannya akan STI – sexual transmitted infection, STDSexual Transmitted Disease, PMS – Penyakit Menular Seksual.

Topik STD ini memang hampir tidak pernah dikampanyekan melalui iklan layanan kesehatan masyarakat di negara Asia, berbeda sekali dengan negara bule. Di siaran BBC, aku menonton anak remaja sudah diberi penyuluhan bahwa STD bisa berakibat infertilitas!

Terbukti, Janie Tan dan Mr. Lee sampai sekarang tidak dikaruniai anak. Apakah Shin Yee berani berterus terang pada suaminya? Mana berani, dia kan pengecut.

📷 Enzo Pérès-Labourdette from here

Tag:,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Isian wajib ditandai *